Wednesday, June 8, 2011

Semangkuk Indomie

Indomie Sang Jawara

Indomie adalah salah satu merk barang dagang konsumsi yang sangat diminati di Indonesia
Memang tidak ada matinya...
Walaupun kompetitor mie instant berkemasan plastik ini muncul hampir setiap tahunnya
Indomie tetap menjadi raja mie instant di beberapa dekade terakhir ini.

Dimulai di awal tahun 90an
Ketika aku mulai tergila gila sarapan dengan mie instant satu ini,
Tidak sehat memang, tetapi harganya yang murah menjadikannya komoditi paling dicari oleh masyarakat indonesia,
Saat itu sebungkus indomie goreng tampak sangat besar dan lezat bagiku yang baru berumur 8 tahun.

Murah...hal itu yang menjadi pertimbangan ibuku dan ibu ibu lain untuk mengkonsumsinya setiap hari, dan membelinya dalam jumlah banyak untuk stock selama satu bulan
satu bungkus indomie instant hanya diharga 300 perak pada saat itu,

Sekarang, hampir 20 tahun berlalu
Tepatnya ditahun 2011,
Indomie tetap menjadi andalan masyarakat indonesia kebanyakan
Harganya pun telah melonjak menjadi sepuluh kali lipat
Namun tetap saja laris manis...
Bahkan mie instant satu ini semakin eksis saja dengan ekpansinya dalam bentuk dan rasa, dan juga area
Indomie saat ini tidak hanya dapat ditemukan di indonesia,
Bagi mereka yang rindu cita rasa indomie dan tinggal diluar indonesia
Sudah dapat mencarinya di swalayan terdekat


Selain itu juga keberadaan mie instant berkemasan ini telah mampu menumbuhkan
Lapangan kerja baru di Indonesia

"Warung indomie dan Burjo"
Fenomena tahun 2000an keatas ini
Menyajikan indomie hangat untuk khalayak banyak,
Mahasiswa, ibu rumah tangga, anak sekolah, hingga karyawan yang sepulang kerja mencari santapan murah meriah untuk membunuh rasa laparnya.
Mereka semua menjadi target baru pasar warung indomie yang buka 24 jam ini

Menu utama disini adalah Indomie dengan berbagai macam rasa dan rupa, kuah maupun goreng dengan tambahan toping, sosis, bakso, kornet, telor, paket mie omelete bahkan paket indomie nasi dan es teh menjadi jawara penawar lapar di siang, sore dan bahkan malam hari
Kebanyakan warung warung "dadakan" ini muncul dikota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya



Semangkuk Indomie Rebu dengan telor

Letaknya bisa dimana saja,
Ditengah pemukiman penduduk, ditengah proyek bangunan bertingkah, ditengah komplek rumah mewah, hingga daerah kost kostan mahasiswa
Fenomena warung indomie ini seakan menjamur

Bentuknya bermacam macam
Bisa seperti RUKO mewah, bisa seperti warung berukuran 3x3 dengan atap sirap
Tetapi bisa juga lebih menyerupai "gubug derita" dengan kaki kaki ringkihnya, dan tidak jarang ada warung Indomie yang menumpang eksis dan bertahan selama bertahun tahun dipojok sebuah bangunan,
Dan bahkan berbentuk kaki lima yang setiap saat dapat diusir oleh kamtib
Karena merusak keindahan lingkungan

Hari ini
Kuhentikan langkahku di warung indomie dekat kostku, tidak sampai 50 meter jaraknya
Rasa malas dan lapar, merupakan dua kombinasi manusiawi yang menghantarkanku kesini

Kuberbincang kecil dengan "abang indomie" yang berasal dari garut jawa barat ini
seraya kunikmati sebungkus indomie goreng yang sudah tersaji di hadapanku, bersama segelas es jeruk
Cukup dengan merogoh kocek 8000 saja,
Cacing diperutku sudah bahagia
Menikmati indomie dipagi hari ini

No comments:

Post a Comment