Life is a dark walking game....and sometimes you walked it without any torch
especially if you walk without a warmth of your family, your loved ones , and your best friends. We dont know when we will collapse ,we do not know where there is a pit. It is similar to, when we cant understand what will happen in the coming days. So, every step should be taken with a clear and careful mind. There are ups and downs for us in this games and journey. We should face all this problems bravely. In our journey, we should offer help and love to people around us. At the same time, they may do the same to us.
Monday, May 30, 2011
Segenggam cinta untukmu 28 Agustus 2007
aku punya segenggam cinta untukmu..
ambilah..bawalah bersamamu ketika engkau akan berjalan mengarungi hidupmu...
walau hanya segenggam cinta, kuserahkan seluruh hidup dan cintaku didalamnya...pegang yang erat agar ia tidak jatuh....
bawalah...
bawa ia mengarungi hidup ini, bersamamu...
bawalah...
bawa ia mendaki gunung-gunung kemenanganmu,menjalani hari penuh bahagiamu,
bawalah..
bawa ia menuruni lembah-lembah kesedihanmu, saat kau menjalani hari-hari penuh dukamu...
jadikan segenggam cinta dariku ini, sebagai tongkat dan bekal yang menemani hari-harimu saat kau melewatinya...
agar saat kau sampai ketujuanmu, cinta ini tetap bersamamu...
jagalah...
karena kuserahkan hidup ini didalamnya
hanya segenggam cinta yang dapat kuberikan padamu....
Monday, May 16, 2011
last journey
Gelap malam begitu pekat menyelimuti suasana, tanpa kusadari sudah kutempuh perjalanan ini, sejak 4 jam yang lalu, "salah, harusnya aku berangkat sejak sore tadi" ujarku...
Kupandangi pohon pohon itu...berbaris rata, melindungi tepian jalan yang kulalui, sekilas tampak cahaya, "pasti kampung kecil". Sudah lebih dari 7 kampung kecil yang kulalui dalam perjalanan ini.
Kuhidupkan lampu yang berada di langit langit mobil yang kunaiki, aku menatap jam tanganku, waktu sudah menunjukkan pukul 21.22wib, sudah malam ternyata...
Aku menggerakkan kedua kakiku, seraya menggeliat, "sudah malam yah pak, berapa lama lagi perjalanan kita pak, untuk sampai kekota brebes?" Aku sangat berharap supir tua yang membawaku dalam perjalanan ini akan berkata, tidak lama lagi kami akan sampai,
"Dua jam lagi, pak..itu sudah paling lama"
"Oh baiklah, semoga jalannya bagus yah pak.." Harapku, sehingga aku bisa menyelesaikan perjalanan ini dengan cepat dan sampai ditujuanku...
Kolega kantorku sudah menungguku....
"Malam saya masih panjang pak" ujarku, "saya masih harus meeting sesampainya disana"
Tiba tiba rasa lapar melandaku, ternyata sudah hampir 8 jam sejak aku menyantap makanan terkahirku..."Pak nanti kalau ada warteg, kita stop dulu yah, saya lapar, bapak pasti juga lapaar."
"Baik pak" tanpa memandangku supir tua itu menjawab permintaanku....
Tiba tiba dia berkata padaku..
"Bapak tau ini daerah apa?"
"Saya kurang paham pak, terlalu gelap untuk mengetahui kita dimana.."
"Disini sering terjadi banyak keanehan pak" ujarnya, seketika bulu kudukku bediri...
"Keanehan? Apa contohnya pak"
Kutegakkan tubuhku, seraya membenahi tas ransel yang sedari td menjadi penyangga kepalaku,
"Yah....seperti orang sering dibuat berputar2 disini, pak. Kalau bapak perhatikan seharusnya perjalanan kita sudah hampir sampai, kita sedang berputar2 didaerah ini pak".
"Apa?..." Aku semakin tercengkeram oleh kepekatan malam, "bagaiman bapak bisa tahu?" Ujarku lantang, menutupi rasa takutku akan gelapnya malam yang menyelimuti....
"Bapak lihat itu" supir tua ini menunjuk sebuah papan bertuliskan "PASAR KLIWON"
Kita sudah melewati pasar yang sama lebih dari 3x pak....saya ngeri"
Supir tua itu menggumamkan sesuatu dari mulutnya...sebuah doa,
"Ahh bapak yakin, mungkin banyak pasar2 kliwon yang lain pak, yang papannya sengaja dibuat pemerintah sama"
"Saya yakin pak, setelah papan itu, ada rumah tua bernuansa kuno di depannya, subhanaallah...kita kembali mendekatinya"
Aku tersentak, kurapatkan tubuhku...
"Ikut baca doa pak" ujarnya, kita sedang dalam ilusi setan pak, gusti allah selamatkanlah kami"
Sebagai orang modern yang tinggal dikota besar, jujur aku tidak percaya..akan hal hal berbau mistis sperti yang barusan diungkapan oleh supir tua itu, mungkin ini hanya alasan dia saja, hanya mengada ada supaya saya takut dan membayar lebih untuk perjalanan kami yang lebih beberapa jam dari perjanjian rental...
Tapi kali ini...
Suasana memang berbeda, mendadak semua yang menyelimuti malam itu..tampak senyap, tampak menjebakku..
"Benar" kulihat papan itu berulang ulang kali, dengan rumah tua sesudahnya, sementara supir tua yang membawaku tetap dalam doanya, aku berusaha untuk menalar kejadian ini...
" Mengerikan " aku tak mampu menalarnya, bagaimana rumah dengan detail yang sama dapat hadir berulang kali setelah papan yang bertuliskan "PASAR KLIWON" itu
Bulu kudukku semakin berdiri, tatkala supir tua itu berkata "kita sudah 7x berputar disini pak, firasat saya buruk" ujarnya sedikit nada ketakutan muncul dalam irama kalimat yg keluar dari mulutnya...
"Kita harus bagaimana pak, apakah kita harus berhenti..." Seketika keanehanpun terjadi, mobil yang kami tumpangi menabrak sekelebat bayangan, yang bahkan tak dapat kutangkap dengan mata fanaku, "kucing pak?" Ujarku mencoba mencari realita... "Astagfirullah" sepertinya bukan pak...
Tiba tiba mobil kamu pun terhenti....mobil itu mogok, kelamnya malam semakin pekat, angin bertiup diantara pepohonan tua yang berada disekitar kami, hanya ada aku dan supir tua itu...tampak dia berpikir keras untuk sebelum memutuskan untuk turun, wajahnya memucat...kengerian tampak jelas dimatanya..
"Tuhan selamatkan kami dari gangguan setan yang terkutuk" gumamku...
Kakikupun melangkah turun, dinginn bercampur aroma tanah basah, menjadi ambience yang pertama menjalar di indera perasa ku..."Ada apa pak?" Kuberanikan diriku bertanya...
Supir tua itu mengangkat kedua bahunya seraya kebingungan, "sebaiknya kita dorong pak, semoga bisa..., tapi mobil ini berat saya tdk yakin bapak bisa mendorongnya, mungkin kita harus bisa cari bantuan"
Kulihat jam ditanganku waktu sdh menunjukkan pukul 22.43wib, aku merogoh saku celanaku, handphoneku tak mendapatkan sinyal....batangan batangan deteksi keberadaan sinyal itu kosong, sunyi....sesunyi suasana malam ini.
"Pak apa kita datangi saja rumah itu" ujar supir tua itu menunjuk sebuah rumah. yang sedari tadi telah mencuri perhatian kami, karena kehadirannya yang berulang ulang..
"Kita minta bantuan pemiliknya"
"Saya tidak yakin pak, ada penghuninya..."
Kengerian semakin merasuki tubuhku, kali ini dia sudah mencapai tulang tulangku, nalarku yang masih mencoba lepas dari belenggu, berusaha untuk menyingkirkannya....
"Tapi baiklah, kita coba saja, bapak disini saja, saya yang kesana meminta bantuan"
Kulangkahkan kakiku...masih dengan kadar kengerian yang terus meningkat..., "tuhan lindungilah aku" semakin kulangkahkan hatiku, rumah tua itu semakin menjauh terasa bagi ragaku..."
Sampailah aku di depan pintu rumah tua itu, kuketuk pintu utama, pintu dengan ukiran jawa kuno yang sudah mengelupas namun tetap terlihat kokoh.
Sesosok wanita tua, yang sangat pucat pasih...mungkin usianya sdh lebih dari seratus tahun, otakku berputar..
Membukakan pintu untukku, dia keluar dari balik pintu tua itu.., tanpa banyak bingung aku bertanya "ibu saya mau minta tolong, mobil kami mogok, apakah ada yg bisa membantu kami..."
Senyum tersungging dibalik bibirnya yang keriput dan tampak terdorong kedalam karena usia.
"Masuk dulu ujarnya, saya tanya suami..."
Dia membukakan pintu besar itu jauh lebih lebar, sehingga aku mampu melangkahkan kakiku untuk masuk kedalam,
Sekejap, aroma masa tercium diujung hidungku...rumah ini, sangat tua, sangat aneh....
pintu tertutup dengan sendirinya, sesaat setelah kulangkahkan kakiku memasuki rumah tersbut.
Aku terkejut ..!!
Tapi semua sudah terlambat....
Mereka terlanjur menyambutku
Kudengar mobil yanag kunaiki berbunyi dan melaju dengan kencang. Sekilas dari jendela tua rumah itu...kulihat senyum tersungging dari supir yang membawaku...
Dan inilah akhirku...
Aku terperangkap...bersama mereka
Bersama masa
Kupandangi pohon pohon itu...berbaris rata, melindungi tepian jalan yang kulalui, sekilas tampak cahaya, "pasti kampung kecil". Sudah lebih dari 7 kampung kecil yang kulalui dalam perjalanan ini.
Kuhidupkan lampu yang berada di langit langit mobil yang kunaiki, aku menatap jam tanganku, waktu sudah menunjukkan pukul 21.22wib, sudah malam ternyata...
Aku menggerakkan kedua kakiku, seraya menggeliat, "sudah malam yah pak, berapa lama lagi perjalanan kita pak, untuk sampai kekota brebes?" Aku sangat berharap supir tua yang membawaku dalam perjalanan ini akan berkata, tidak lama lagi kami akan sampai,
"Dua jam lagi, pak..itu sudah paling lama"
"Oh baiklah, semoga jalannya bagus yah pak.." Harapku, sehingga aku bisa menyelesaikan perjalanan ini dengan cepat dan sampai ditujuanku...
Kolega kantorku sudah menungguku....
"Malam saya masih panjang pak" ujarku, "saya masih harus meeting sesampainya disana"
Tiba tiba rasa lapar melandaku, ternyata sudah hampir 8 jam sejak aku menyantap makanan terkahirku..."Pak nanti kalau ada warteg, kita stop dulu yah, saya lapar, bapak pasti juga lapaar."
"Baik pak" tanpa memandangku supir tua itu menjawab permintaanku....
Tiba tiba dia berkata padaku..
"Bapak tau ini daerah apa?"
"Saya kurang paham pak, terlalu gelap untuk mengetahui kita dimana.."
"Disini sering terjadi banyak keanehan pak" ujarnya, seketika bulu kudukku bediri...
"Keanehan? Apa contohnya pak"
Kutegakkan tubuhku, seraya membenahi tas ransel yang sedari td menjadi penyangga kepalaku,
"Yah....seperti orang sering dibuat berputar2 disini, pak. Kalau bapak perhatikan seharusnya perjalanan kita sudah hampir sampai, kita sedang berputar2 didaerah ini pak".
"Apa?..." Aku semakin tercengkeram oleh kepekatan malam, "bagaiman bapak bisa tahu?" Ujarku lantang, menutupi rasa takutku akan gelapnya malam yang menyelimuti....
"Bapak lihat itu" supir tua ini menunjuk sebuah papan bertuliskan "PASAR KLIWON"
Kita sudah melewati pasar yang sama lebih dari 3x pak....saya ngeri"
Supir tua itu menggumamkan sesuatu dari mulutnya...sebuah doa,
"Ahh bapak yakin, mungkin banyak pasar2 kliwon yang lain pak, yang papannya sengaja dibuat pemerintah sama"
"Saya yakin pak, setelah papan itu, ada rumah tua bernuansa kuno di depannya, subhanaallah...kita kembali mendekatinya"
Aku tersentak, kurapatkan tubuhku...
"Ikut baca doa pak" ujarnya, kita sedang dalam ilusi setan pak, gusti allah selamatkanlah kami"
Sebagai orang modern yang tinggal dikota besar, jujur aku tidak percaya..akan hal hal berbau mistis sperti yang barusan diungkapan oleh supir tua itu, mungkin ini hanya alasan dia saja, hanya mengada ada supaya saya takut dan membayar lebih untuk perjalanan kami yang lebih beberapa jam dari perjanjian rental...
Tapi kali ini...
Suasana memang berbeda, mendadak semua yang menyelimuti malam itu..tampak senyap, tampak menjebakku..
"Benar" kulihat papan itu berulang ulang kali, dengan rumah tua sesudahnya, sementara supir tua yang membawaku tetap dalam doanya, aku berusaha untuk menalar kejadian ini...
" Mengerikan " aku tak mampu menalarnya, bagaimana rumah dengan detail yang sama dapat hadir berulang kali setelah papan yang bertuliskan "PASAR KLIWON" itu
Bulu kudukku semakin berdiri, tatkala supir tua itu berkata "kita sudah 7x berputar disini pak, firasat saya buruk" ujarnya sedikit nada ketakutan muncul dalam irama kalimat yg keluar dari mulutnya...
"Kita harus bagaimana pak, apakah kita harus berhenti..." Seketika keanehanpun terjadi, mobil yang kami tumpangi menabrak sekelebat bayangan, yang bahkan tak dapat kutangkap dengan mata fanaku, "kucing pak?" Ujarku mencoba mencari realita... "Astagfirullah" sepertinya bukan pak...
Tiba tiba mobil kamu pun terhenti....mobil itu mogok, kelamnya malam semakin pekat, angin bertiup diantara pepohonan tua yang berada disekitar kami, hanya ada aku dan supir tua itu...tampak dia berpikir keras untuk sebelum memutuskan untuk turun, wajahnya memucat...kengerian tampak jelas dimatanya..
"Tuhan selamatkan kami dari gangguan setan yang terkutuk" gumamku...
Kakikupun melangkah turun, dinginn bercampur aroma tanah basah, menjadi ambience yang pertama menjalar di indera perasa ku..."Ada apa pak?" Kuberanikan diriku bertanya...
Supir tua itu mengangkat kedua bahunya seraya kebingungan, "sebaiknya kita dorong pak, semoga bisa..., tapi mobil ini berat saya tdk yakin bapak bisa mendorongnya, mungkin kita harus bisa cari bantuan"
Kulihat jam ditanganku waktu sdh menunjukkan pukul 22.43wib, aku merogoh saku celanaku, handphoneku tak mendapatkan sinyal....batangan batangan deteksi keberadaan sinyal itu kosong, sunyi....sesunyi suasana malam ini.
"Pak apa kita datangi saja rumah itu" ujar supir tua itu menunjuk sebuah rumah. yang sedari tadi telah mencuri perhatian kami, karena kehadirannya yang berulang ulang..
"Kita minta bantuan pemiliknya"
"Saya tidak yakin pak, ada penghuninya..."
Kengerian semakin merasuki tubuhku, kali ini dia sudah mencapai tulang tulangku, nalarku yang masih mencoba lepas dari belenggu, berusaha untuk menyingkirkannya....
"Tapi baiklah, kita coba saja, bapak disini saja, saya yang kesana meminta bantuan"
Kulangkahkan kakiku...masih dengan kadar kengerian yang terus meningkat..., "tuhan lindungilah aku" semakin kulangkahkan hatiku, rumah tua itu semakin menjauh terasa bagi ragaku..."
Sampailah aku di depan pintu rumah tua itu, kuketuk pintu utama, pintu dengan ukiran jawa kuno yang sudah mengelupas namun tetap terlihat kokoh.
Sesosok wanita tua, yang sangat pucat pasih...mungkin usianya sdh lebih dari seratus tahun, otakku berputar..
Membukakan pintu untukku, dia keluar dari balik pintu tua itu.., tanpa banyak bingung aku bertanya "ibu saya mau minta tolong, mobil kami mogok, apakah ada yg bisa membantu kami..."
Senyum tersungging dibalik bibirnya yang keriput dan tampak terdorong kedalam karena usia.
"Masuk dulu ujarnya, saya tanya suami..."
Dia membukakan pintu besar itu jauh lebih lebar, sehingga aku mampu melangkahkan kakiku untuk masuk kedalam,
Sekejap, aroma masa tercium diujung hidungku...rumah ini, sangat tua, sangat aneh....
pintu tertutup dengan sendirinya, sesaat setelah kulangkahkan kakiku memasuki rumah tersbut.
Aku terkejut ..!!
Tapi semua sudah terlambat....
Mereka terlanjur menyambutku
Kudengar mobil yanag kunaiki berbunyi dan melaju dengan kencang. Sekilas dari jendela tua rumah itu...kulihat senyum tersungging dari supir yang membawaku...
Dan inilah akhirku...
Aku terperangkap...bersama mereka
Bersama masa
Sunday, May 15, 2011
Love, Life, Ego, and Passion: Killed by Romance Light
Love, Life, Ego, and Passion: Killed by Romance Light: "Aku berjalan menyusuri jalan setapak ini hatiku kembali remuk redam, air mata yang sedari jatuh dari kedua mataku belum kuasa untuk ..."
Saturday, May 14, 2011
JOB + WORK
Holcim Hadirkan One Stop Shopping
MALANG – Ketatnya kompetisi antara produsen bahan bangunan membuat Holcim, produsen semen melakukan inovasi produk. Pada awal tahun 2010, tepatnya di bulan Februari, Holcim meresmikan layanan property dengan konsep one stop shopping yaitu Solusi Rumah.
Direktur Solusi Rumah Cahaya Gemilang Abadi Malang, Marta Turbinanto menjelaskan, Solusi Rumah merupakan service center yang memberikan solusi terintegrasi mulai dari konsultasi lay out desain dan estimasi biaya, penyediaan bahan bangunan, konstruksi yang efektif dan efisien, serta akses pembayaran dan pembiayaan.
Holcim menyebutnya, dengan membangun rumah dalam lima langkah mudah yaitu datangi gerainya, tentukan desainnya, konsultasikan biaya dan kreditnya, pilih bahannya, dan bangun rumahnya.
‘’Holcim menawarkan solusi kepada masyarakat mulai teknis seperti desain dan pemilihan bahan hingga non teknis seperti masalah finansial,’’ jelas Turbin, sapaan akrabnya.
Service center Solusi Rumah di Malang yang berlokasi di jalan Panji Suroso 8 Malang tersebut merupakan outlet ke 19 yang dibuka Holcim.
Selain Malang, Service Center Solusi Rumah telah dibuka di Surabaya, Trenggalek, Probolinggo, Lumajang, Ponorogo dan Kediri.
Pria asli Malang ini menjelaskan, melalui service center para konsumen juga dapat dibantu dalam melakukan simulasi kredit konstruksi pembangunan maupun renovasi rumah melalui bank yang telah bekerjasama dengan Solusi Rumah.
‘’Solusi Rumah juga memberikan kemudahan akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui lembaga perbankan, untuk saat ini Solusi Rumah bekerjasama dengan tiga bank yaitu BRI, BNI dan Mandiri Syariah. Kemungkinan jumlah bank yang akan kita gandeng akan bertambah,’’ jelas dia.
Turbin menambahkan, selain menawarkan konsultasi financial secara cuma-cuma, Solusi Rumah juga menawarkan berbagai desain rumah sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan.
‘’Kita menawarkan jasa konsultasi gratis kepada konsumen. Proses pembangunannya sendiri akan menggunakan bahan-bahan berkualitas dari Holcim. Keunggulan kita ada di bahan. Bataton diproduksi dengan teknologi pracetak bahan semen, bahan ini 10 lebih kuat dari bata konvensional,’’ papar dia.
Sementara itu, untuk mendukung sosialisasi Solusi Rumah, Holcim menggelar event Solusi Rumah yang diselenggarakan di Mall Olympic Garden (MOG). Kegiatan nasional tersebut juga diselenggarakan di daerah-daerah yang telah memiliki outlet Solusi Rumah Holcim.
Dikonfirmasi di tempat terpisah, Marketing Holcim, Rossy Vidian menjelaskan bahwa acara yang digelar mulai 17 September hingga 19 September itu membidik para pemilik rumah.
‘’Even kali ini lebih membidik para owner rumah. Baik yang renovasi maupun yang hendak membangun. Tanah harus sudah ada sebab kita tak menyediakan tanah hanya bahan,’’ jelas Rossy.
Dalam even itu, selain menyediakan para konsultan secara cuma-cuma, Solusi Rumah juga akan menghadirkan galeri bahan bangunan serta tempat bermain bagi anak-anak.
‘’Selain itu, kita sediakan tempat bermain untuk anak-anak, sehingga ketika para orang tua berkonsultasi mengenai rumah mereka, anak-anak bisa tetap dalam pengawasan,’’ terang Rossy. (fia/avi)

Direktur Solusi Rumah Cahaya Gemilang Abadi Malang, Marta Turbinanto menjelaskan, Solusi Rumah merupakan service center yang memberikan solusi terintegrasi mulai dari konsultasi lay out desain dan estimasi biaya, penyediaan bahan bangunan, konstruksi yang efektif dan efisien, serta akses pembayaran dan pembiayaan.
Holcim menyebutnya, dengan membangun rumah dalam lima langkah mudah yaitu datangi gerainya, tentukan desainnya, konsultasikan biaya dan kreditnya, pilih bahannya, dan bangun rumahnya.
‘’Holcim menawarkan solusi kepada masyarakat mulai teknis seperti desain dan pemilihan bahan hingga non teknis seperti masalah finansial,’’ jelas Turbin, sapaan akrabnya.
Service center Solusi Rumah di Malang yang berlokasi di jalan Panji Suroso 8 Malang tersebut merupakan outlet ke 19 yang dibuka Holcim.
Selain Malang, Service Center Solusi Rumah telah dibuka di Surabaya, Trenggalek, Probolinggo, Lumajang, Ponorogo dan Kediri.
Pria asli Malang ini menjelaskan, melalui service center para konsumen juga dapat dibantu dalam melakukan simulasi kredit konstruksi pembangunan maupun renovasi rumah melalui bank yang telah bekerjasama dengan Solusi Rumah.
‘’Solusi Rumah juga memberikan kemudahan akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui lembaga perbankan, untuk saat ini Solusi Rumah bekerjasama dengan tiga bank yaitu BRI, BNI dan Mandiri Syariah. Kemungkinan jumlah bank yang akan kita gandeng akan bertambah,’’ jelas dia.
Turbin menambahkan, selain menawarkan konsultasi financial secara cuma-cuma, Solusi Rumah juga menawarkan berbagai desain rumah sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan.
‘’Kita menawarkan jasa konsultasi gratis kepada konsumen. Proses pembangunannya sendiri akan menggunakan bahan-bahan berkualitas dari Holcim. Keunggulan kita ada di bahan. Bataton diproduksi dengan teknologi pracetak bahan semen, bahan ini 10 lebih kuat dari bata konvensional,’’ papar dia.
Sementara itu, untuk mendukung sosialisasi Solusi Rumah, Holcim menggelar event Solusi Rumah yang diselenggarakan di Mall Olympic Garden (MOG). Kegiatan nasional tersebut juga diselenggarakan di daerah-daerah yang telah memiliki outlet Solusi Rumah Holcim.
Dikonfirmasi di tempat terpisah, Marketing Holcim, Rossy Vidian menjelaskan bahwa acara yang digelar mulai 17 September hingga 19 September itu membidik para pemilik rumah.
‘’Even kali ini lebih membidik para owner rumah. Baik yang renovasi maupun yang hendak membangun. Tanah harus sudah ada sebab kita tak menyediakan tanah hanya bahan,’’ jelas Rossy.
Dalam even itu, selain menyediakan para konsultan secara cuma-cuma, Solusi Rumah juga akan menghadirkan galeri bahan bangunan serta tempat bermain bagi anak-anak.
‘’Selain itu, kita sediakan tempat bermain untuk anak-anak, sehingga ketika para orang tua berkonsultasi mengenai rumah mereka, anak-anak bisa tetap dalam pengawasan,’’ terang Rossy. (fia/avi)
Love, Life, Ego, Passion and Me: Traffic in J*Town
Love, Life, Ego, Passion and Me: Traffic in J*Town: "Selama hampir 2 jam saya terdiam ditaksi ini. menatap langit yang sudah mulai menguning Sedikit bingung akan keadaan di kota ini, Sayapun..."
Traffic in J*Town
Selama hampir 2 jam saya terdiam ditaksi ini.
menatap langit yang sudah mulai menguning
Sedikit bingung akan keadaan di kota ini,
Sayapun mencoba membunuh rasa bosan ini dengan membuka percakapan kecil dengan supir taksi yang membawa saya dari arah bogor menuju jakarta,
"Pak, capek gak sih bawa taksi, parkir di tol hampir dua jam begini, saya aja yang duduk doank, bosan banget"
ujar saya sambil menatap angka yang terus bergerak di argo taksi tersebut...dan menghela nafas panjang melihat jumlahnya yang melonjak hampir tiga kali lipat apabila dibandingkan dengan kondisi rute pada saat tidak "parkir" seperti sekarang ini.
Bapak Taksi pun menjawab pertanyaan saya :
"Ya capek neng, pegel kaki bapak, sudah gitu boros bensin lagi kalau macet gini, bisa bisa bapak gak bawa pulang uang buat orang rumah"
Keadaan yang serupa selalu tejadi hampir disetiap sore dan harus saya hadapi setiap hari,
dengan rute kerja saya yang antar kota antar provinsi ini.
terutama pada hari Jumat seperti hari ini, keadaan macetnya kota Jakarta dapat dikategorikan sebagai "Hell Traffic"
Semua terbuang sia sia , waktu, uang, tenaga, bahan bakar, dan saya yakin masih banyak lagi....
apabila satu kendaraan yang terkena macet sudah menghabiskan semua parameter diatas yang saya sebutkan tadi, tinggal dikalikan saja dengan jumlah kendaraan yang terkena macet di kota jakarta ini setiap harinya
cant imagine.....
Apakah Pemerintah Menyadarinya?
karena dari hasil survey pemerintah sendiri 85% uang di Indonesia beredardi kota Jakarta ini,
mengapa tidak difasilitasi dengan infrastructure yang "sustain and well managed" sehingga semua kegiatan yang berputar selama 24/7 di kota ini dapat berjalan tanpa hambatan
dan "energi positif" yang ada didalam kota ini tidak terbuang sia sia..
menatap langit yang sudah mulai menguning
Sedikit bingung akan keadaan di kota ini,
Sayapun mencoba membunuh rasa bosan ini dengan membuka percakapan kecil dengan supir taksi yang membawa saya dari arah bogor menuju jakarta,
"Pak, capek gak sih bawa taksi, parkir di tol hampir dua jam begini, saya aja yang duduk doank, bosan banget"
ujar saya sambil menatap angka yang terus bergerak di argo taksi tersebut...dan menghela nafas panjang melihat jumlahnya yang melonjak hampir tiga kali lipat apabila dibandingkan dengan kondisi rute pada saat tidak "parkir" seperti sekarang ini.
Bapak Taksi pun menjawab pertanyaan saya :
"Ya capek neng, pegel kaki bapak, sudah gitu boros bensin lagi kalau macet gini, bisa bisa bapak gak bawa pulang uang buat orang rumah"
Keadaan yang serupa selalu tejadi hampir disetiap sore dan harus saya hadapi setiap hari,
dengan rute kerja saya yang antar kota antar provinsi ini.
terutama pada hari Jumat seperti hari ini, keadaan macetnya kota Jakarta dapat dikategorikan sebagai "Hell Traffic"
Semua terbuang sia sia , waktu, uang, tenaga, bahan bakar, dan saya yakin masih banyak lagi....
apabila satu kendaraan yang terkena macet sudah menghabiskan semua parameter diatas yang saya sebutkan tadi, tinggal dikalikan saja dengan jumlah kendaraan yang terkena macet di kota jakarta ini setiap harinya
cant imagine.....
Apakah Pemerintah Menyadarinya?
karena dari hasil survey pemerintah sendiri 85% uang di Indonesia beredardi kota Jakarta ini,
mengapa tidak difasilitasi dengan infrastructure yang "sustain and well managed" sehingga semua kegiatan yang berputar selama 24/7 di kota ini dapat berjalan tanpa hambatan
dan "energi positif" yang ada didalam kota ini tidak terbuang sia sia..
Subscribe to:
Posts (Atom)