Setelah saya sadari
sudah cukup lama saya tidak mampir di blog ini,
sudah lama saya tidak menjadi pengisi dan pencerita setia blog ini,
seperti yg saya telah lakukan di masa lalu
Saya pun juga menyadari, kehidupan saya kembali terarah membentuk suatu pola
yang bahkan saya sendiri saat ini kurang paham akan menjadi pola apa jalan yang saya lalui kali ini
ada masa masa dimana saya butuh waktu untuk menyelami lebih dalam makna dari jalan yg saya tempuh saat ini
ada masa masa dimana saya butuh bersedeku untuk mengetahui apa yang harus saya lakukan untuk mengerti keadaan ini
butuh waktu untuk menyelami makna dari setiap kejadian yang saya lalui.
Kenyataannya, saya kembali terombang ambing dalam pola ini
saya kembali terbawa arus kuat untuk menikmati perjalanannya, tetapi bukan melihat ujungnya
bukankah kita berpacu dengan waktu,
bukankah kita berpacu dengan keinginan keinginan yg terkadang menghempaskan mimpi kita ke dinding tebal
disaat keinginan itu tidak tercapai
bukankah kita berpacu dalam mencapai angan yang juga tidak mudah kita dapatkan.
angan yang memaksa kita untuk terus bangun dipagi hari dan berjalan menyusuri hari tersebut.
angan yang terkadang memaksa kita melakukan hal yang tidak kita inginkan, tetapi harus...
Saya ternyata tetaplah saya, yang tidak pernah belajar dari sebuah pola
saya malah kembali terhanyut dalam pola ini, pola kali ini...
segurat ujung sebenarnya sudah tampak samar disana
hanya saja saya menutup mata kembali pura pura tidak tahu
saya hanya ingin berhenti sejenak, untuk melihat lebih jauh apa makna sebenarnya yang ingin ia berikan kepada saya
saya butuh bernafas, mencari secercah makna untuk perjalanan yang saat ini saya hadapi
di hadapan saya masih buram
masih bisu dan gelap
sebagai insan, saya hanya bisa meminta dan berharap bahwa pola kehidupan
yg saya jalani kali ini akan membuat saya tersenyum di akhir perjalanan nanti
walau ujungnya sudah terlihat dan saya rasakan, kembali sekali lagi saya menutup rasa.
Sejujurnya, saya dan seluruh tenaga saya mulai memudar,
memudar terhempas gulungan waktu dan pola yang kembali membelit jari jemari saya.
kepala dan tubuh saya.
hari ini saya bertekuk lutut, mencoba menengadah keatas, meminta kembali pertolongan-Nya
atas kehidupan yang saya jalani saat ini, seolah olah waktu menjerat saya, memperlambat kembali langkah kaki saya
untuk mencapai apa yang menjadi tujuan akhir saya.
saya hanya berucap,
mengapa harus seperti ini lagi, bukankah yang terdahulu sudah cukup menghempaskan saya,
atau saya sebenarnya tidak pernah belajar akan sesuatu dan menjadi jera
bekas torehan luka yang ada dalam pola hidup saya akan tetap akan menjadi bagian dalam hidup saya.
bekas torehan yang hingga kini masih bisa saya cicipi bekasnya masih akan membelenggu kehidupan saya di masa yang akan datang
sejak itu adalah pola hidup yang saya terima dan saya jalani saat ini.
maka saya yakin menurut Tuhan " Ya..cicipi saja rasanya,
toh bukankan itu duri yg telah kau pilih untuk melukai sudut sudut pilumu?"
saya seketika hanya terdiam dan kembali menata hati, kembali berjalan pelan menuju ujung pola ini,
saya sebenarnya hanya butuh tahu ujungnya, yang mana sudah dapat dipastikan saya tidak akan tahu hingga saya jalani
sejauh mata memandang semua masih abu abu adanya.
walau sudah terasa sedikit demi sedikit akhirnya
saya hanya pasrah
menjalani hari yang tak terasa bergulir begitu saja
termasuk manusia yang merugikah saya ini?
termasuk manusia yang tidak bersyukur kah saya ini?
seorang teman berkata beberapa hari yang lalu
berfokuslah pada apa yang kau miliki saat ini, tuhan hanya akan memberi lebih apabila kau bersuyur & mensyukuri
jalani setiap harimu dengan hati yang lurus, jatuhkan dan lempar jauh ketidaknyamanan yang membelit hatimu
bentuk dan susun serpihan tubuhmu, agar ketika permainan ini usai dan tuhan memanggilmu
kau dengan senyuman kemenanangan sudah dapat melihat dirimu dalam bentuk yang utuh