Saturday, May 25, 2013

Deserve to be Happy

Hari ini saya menghabiskan sisa weekend saya bersama seorang sahabat karib

sebut saja kami sahabat lama
sahabat sejak kami sama sama merangkak meniti masa depan kami yang saat ini masih bisa dibilang cukup belia
tidak terlalu belia mungkin, karena beberapa dari hasil keringat kami sudah bisa kami nikmati hari ini

Dia memang sahabat sejati saya..menurut saya
beberapa ucapannya hari ini, tanpa saya sadari mampu membuat saya yg telah lama dibentengi tembok nan kokoh ini
mampu meneteskan air mata....

dimulai dari ucapan dia yg berkata, apakah kamu dulu ingat ketika kita masih mahasiswa di jogja?
dan apakah kamu melihat apa yang kita makan dan rasakan hari ini, ini hasil jerih payah kita
kita mungkin memang terlahir dari keluarga yg tidak sempurna, yang masih ada kekurangannya disana dan juga disini. tapi itu adalah anugerah yang harus kita syukuri.
karena keadaan itu yang menempa kita menjadi sosok kita saat ini. sosok yang kuat dan mampu berdiri disini, ditengah badai kehidupan yang mungkin akan datang silih berganti

hari ini sahabat saya menggenggam tangan saya, she said "You deserve to be happy.."
saya tahu pasti yang lalu sangat menyakitkan hatimu, menghancurkan impian yang telah terjalin menjadi serpihan serpihan kaca yang menembus kulit mu, yang mengganggu setiap langkahmu, tapi saya mohon tolong..hentikan hari ini, you deserve to be happy, kita hanya hidup satu kali..nikmati
isi dengan kebahagiaan.

Kamu tahu sesuatu..ujarnya lagi, kenapa Tuhan memberikanmu sesuatu yang luar biasa untuk kau jalani, berbeda dari orang orang lain yang hidup dengan keadaan serba ideal, terkadang sama sepertimu , akupun merasa iri...mengapa kita tidak bisa mendapat yang biasa biasa saja, mendapat yang lurus lurus saja.
baru saya sadari sekarang kalau kita adalah orang orang terpilih yang mampu untuk menghadapi cobaan sejenis itu..we are stronger than them whom we envy.


saya terdiam sekejap, air mata saya menetes tanpa terasa, ada sesuatu yang terbakar dalam jiwa saya.
Ternyata selama ini saya telah membentengi diri saya, jiwa saya dengan salur salur tebal yang menjulang tinggi
salur salur ini telah menutup hati saya dan membuat kebahagiaan saya menjadi jauh, jauh dari kehidupan saya. kini saya mengerti kuncinya adalah pada rasa bersyukur dan percaya saja, bahwa semua hal yang terjadi dalam hidup kita memiliki alasannya tersendiri

bahwa..
saya yang egois ini harus mampu berlapang hati
saya yang egois ini harus mampu melihat segala sesuatunya bukan dari kaca mata saya
saya yang egois ini harus mampu menundukkan kepala dan mengedepankan rasa percaya
saya yang pernah patah ini harus mampu bangkit kembali dan membuka jalan lagi
saya yang pernah patah ini harus mampu berjalan dan bersyukur atas semua yg ada di depan saya
saya yang selalu melihat segala sesuatu dari sisi kesempurnaan harus percaya bahwa tidak ada yang sempurna
bahkan diri saya sangat jauh dari sempurna, jadi mengapa saya mengharap sesuatu yang sempurna
saya yang egois ini harus belajar menerima apa yang menjadi porsi saya

sahabat saya kembali berkata
hidup ini perjalanan, setiap pattern yang terbentang diantara setiap orang berbeda,
setiap orang memiliki jalan hidupnya sendiri. memiliki batas dan periuknya sendiri
lantas mengapa mesti kita gusar, sayangi apa yang ada didepan mata kita saat ini
jangan mengejar dan mencari yang tidak ada, jangan memaksa diri untuk terus menjadi batu
saya tahu itu melelahkan..

seperti saya, sebenarnya saya takut mati..ujarnya
kalau mati kita sendiri, hanya amal ibadah yang kita bawa
saya percaya mati itu pasti akan datang, cepat atau lambat
oleh karena itu saya mau bahagia, saya mau meraih yang saya inginkan, walau saya juga tidak mau memaksa tubuh saya untuk meraih itu semua. kamupun harus begitu..harus bahagia
dan yang bisa membuat kita bahagia didalam hidup ini hanya kita, perbuatan kita, sikap kita dan rasa bersyukur kita atas semua nikmat yang telah Dia beri







Monday, May 13, 2013

Pencitraan Materi

Beberapa hari yang lalu ketika saya pulang dari rumah teman saya
saya ingat sekali, hampir larut..ayah saya bahkan sudah menanyakan dimana keberadaan saya.

seorang teman dekat mengirimkan pesan singkat kepada saya,
sekedar menyapa dan menanyakan keadaan saya
saya sempat mengernyitkan dahi saya, semalam ini dia belum tidur?
ah mungkin dia juga barusan selesai menikmati malam minggu kali ini sama seperti saya.

ketika menggaungkan nama sahabat saya ini dikepala, seketika saya langsung teringat dengan curhatan dan cerita dia sekitar setahun yang lalu kepada saya.

Sahabat saya ini bisa dibilang  berasal dari keluarga kaya raya. Dia diberikan anugerah oleh tuhan untuk bisa membeli puluhan bahkan ratusan baju dan sepatu hasil rancangan desainer ternama yang mendunia, dengan mudahnya dan tanpa melihat dan mengintip koceknya. Saat itu seorang teman memperkenalkan dia dengan  pria yang tidak kalah kaya dengan dia, sepadan ujar mereka.
teman saya itu menceritakan detil pertemuan dia dan pria tersebut di kencan pertama mereka.

Sahabat saya ini terus mengupdate saya dengan cerita cerita yang terjadi selama kencan mereka,
sang pria menjemputnya dengan mobil terkini yang dapat dibilang tidak akan dapat dibeli oleh orang awam seperti saya. Harganya selangittttt..

Sahabat saya pun memulai date nya malam itu dengan bersolek menggunakan make up high class berharga puluhan juta, gaun gaun satin dan tas bermerk desainer dunia, tidak lupa malam itu dia mengenakan sepatu nan mahal yang sepertinya memang diperuntukkan untuk dipamerkan, tetapi bukan untuk membantu seseorang berjalan, mengapa demikian?
tentunya kita sama sama mengetahui sepatu sepatu mahal jenis itu.
sahabat saya menceritakan dengan detil kepada saya, bahwa kakinya terluka dan sakit setiap kali dia melangkahkan kakinya dengan sepatu nan mahal itu.

tentu saja, malam itu mereka makan direstoran mewah disalah satu hotel bintang lima di kota ini, yang pada saat saya tanya, harga per sekali makan disana bisa merogoh kocek sang pria hingga jutaan rupiah, cukup fantastis untuk sebuah makan malam. Mereka jelas menikmati makanan tersebut, mereka jelas menikmati suasana romantis yang dihadirkan di restoran mewah itu, tapi mereka jarang dan hampir tidak berbicara satu sama lain. Mereka malah saling asyik dengan gadget mewah mereka masing masing, sahabat saya ini justru mem-bbm saya dan bercerita bahwa mereka tak banyak bicara malam itu, saya sempat mencibir dalam hati "kencan macam apa itu..", sahabat saya ternyata tidak menikmati malam penuh taburan uang saat itu.
Kencan yang terkadang menjadi dambaan orang orang awam seperti saya.

Ternyata dia tidak suka makanannya, dia tidak suka pakaian dan sepatu yang ia kenakan, karena harus memaksa dia untuk tidak menjadi dirinya sendiri, dia tidak suka dijemput oleh mobil mewah milik pria itu, dia bahkan bercerita dia hampir terjerembab karena mobil tersebut relatif tinggi dan sangat tidak sesuai dengan tubuh mungilnya yang saat itu mengenakan sepatu super duper tidak nyaman tersebut.
" Lo bayangin pas gw turun dari mobil itu, gw hampir tersungkur oci.."
ujarnya, sayapun hanya tertawa membaca bbm dari dia malam itu.

Mendengar keluh kesahnya, saya lantas berujar.
" Yasudah , kita ngedate aja minggu depan, tapi lo gak usah pake sepatu mematikan itu, gak usah pake dres-dresaan segala, kita pake kaos, sendal jepit and jeans saja, kita naik mobil aku aja, gak usah pake alphardmu itu...kita makan nasi goreng di tebet aja yuk, aku tahu ada yang enak, kamu pasti suka.."

sahabat saya itu, menyanggupi ajakan saya tanpa ragu,

Seminggu kemudian, kami "berkencan" , kencan kami kali ini diisi oleh percakapan yang hangat seputar dunia kami,
kami penuhi perut perut karet kami dengan makan di warung pinggir jalan, menggerai rambut kami yang terurai panjang saat itu, cukup mengenakan kaos dan celana jeans. Itu saja kami mampu menciptakan romantika antar dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

Kami duduk bersila disana tanpa adanya pencitraan diri yang berlebihan untuk menciptakan impresi duniawi.

Setahun yang lalu, walau kami duduk di pinggir jalan, kami sama sekali tidak khawatir dengan apa yang orang pikirkan tentang siapa kami, apa yang kami kenakan, apa yang kami makan, disana kami melucuti semua atribut duniawi dan material yang menempel di tubuh kami.

Kami hanya berusaha menjadi diri kami apa adanya, itu yang saya suka dari dia
kemewahan duniawi tidak mengubah "isi" dari sahabat saya ini.
semoga dimasa yang akan datang, hal yang sama akan tetap bertahan dalam diri dan jiwa saya

Thursday, May 9, 2013

Saya dan Sahabat

Kemarin tepatnya saya bertemu dengan dua orang teman terbaik saya
saya mengenal mereka sejak saya duduk di bangku SMA dulu
hmm. kalau diingat ingat itu sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
tepatnya tahun 2000
saat itu kami berlima


didalamnya ada saya, Iis, Windy, Asti dan Arin
tapi pada pertemuan kali ini, hanya mereka berdua yang bisa bertemu dengan saya
ada rasa rindu dalam pertemuan kami kali ini,
ada banyak ucapan dan cerita yang sudah kami tahan begitu lama, yang sempat lama tidak tersampaikan
ada banyak cerita cerita lama yang ingin kami ulas
ada banyak tawa yang tertahan, yang ingin kami bawa di hari ini

Dimulai dengan gosip seputar guru guru semasa sekolah, yang saat ini sudah pensiun, dan bahkan sudah ada yang meninggal
diselingi oleh canda tawa "bodor" yang mengharu birukan suasana siang ini,
hingga cerita cerita penuh makna lainnya yang menghantarkan kami ke penghujung hari ini


Kami masih muda, masih banyak yang ingin kami raih dalam hidup ini
kami juga menyadari bahwa banyak dari cita cita kami semasa dulu yang sudah kami raih, salah satunya adalah kami kembali berkumpul dikota ini


kami pun menyadari bahwa masih banyak juga ternyata hal hal lain yang masih ingin kami gapai
bersama orang orang terkasih kami
semua butuh proses, kamipun menyadarinya
windy berkata " apapun yang kita jalani dalam hidup ini, stay here..dan selalu ada untuk satu sama lain, kita ini saudara"


terbukti waktu dan jarak tidak menjadi penghalang bagi kita untuk kembali disini hari ini, berbagi rasa."
Saya hanya menggangukkan kepala, hal itu terbukti benar..
ketika ada hal hal dalam hidup saya yang bahkan saya tidak bisa menceritakannya kepada keluarga saya
mereka hadir disini untuk membawa ketenangan dan logika saya untuk kembali menapaki tanah ini
hal yang sama juga terjadi pada masing masing dari kami

------
Iis memecah kesunyian sore itu, setelah kami nonton film yang salah dideskripsikan oleh windy " iya ini thriller, seru deh yang main Hale berry"
hahahha, ternyata dia salah film, kami menertawakan kebodohan yang kami lakukan
"kamu sih terlalu doyan sama film, sampai salah deskripsi.." ujar saya
"iya habisnya judulnya mirip mirip sih" ujarnya berusaha membela diri
kembali gelak tawa pecah diantara kami


Iis hanya memukuli bahu windy, karena dia begitu benci dan tidak suka dengan film horror yang kami tonton barusan.
saya hanya tertawa melihat tingkah kedua sahabat saya tadi




Kami kembali disini hari ini, dengan semua cerita kami
dengan semua penat yang menghampiri kami selama ini.
saya cinta mereka, saya cinta sahabat sahabat saya ini..
tepatnya kami saling mencintai

Insyalah apabila windy telah pindah ke Bima
dan Iis telah pindah ke Sumba, kami tetap bisa bertemu disini. dilain kesempatan dalam keadaan terbaik oleh masing masing dari kami

Tiba tiba saja tuhan kembali menghadirkan rasa ini

Saya sebagai seorang pribadi yang akhir akhir ini,
hmmm tepatnya dua tahun terakhir ini menjadi sosok yang sangat dingin dan banyak mengesampingkan perasaan mengenai yang namanya "cinta"
kini saya kembali terhenyak oleh jalan yang dipilihkanNya untuk saya

Banyak hal hal tidak terduga yang masuk begitu saja dalam hidup saya, lately...
tanpa adanya tanda tanda yang berarti apalagi kata "permisi"
hal semula yang tadinya kosong dan bahkan saya tidak kepikiran untuk mengisinya kembali tiba tiba dipenuhi oleh rasa yang sudah lama pergi.
yang mungkin saya sudah lupa bahwa perasaan itu begitu nyaman dan tulus
indah rasanya...
menenangkan bathin ini yang tak terasa sudah lama merindunya.

ada gelora disana
ada tarikan nafas terhadap rasa percaya sekaligus cinta
ada rasa nyaman yang sudah lama pergi dan kini kembali
ada perasaan perasaan asing yang dulu pernah ada dan kini kembali menyelimuti hati saya

terkadang saya merasa ini terlalu cepat
begitu cepat, sampai saya sendiri takut bahwa ini akan cepat juga berlalunya
tapi hati kecil saya percaya, jalani saja dan niatkan bahwa memang ini jalan yang sudah dipilihkan untuk saya

Setahun yang lalu, semua hal sudah saya rencanakan dengan baik dan mantap
bahwa tahun ini akan menjadi tahun bagi saya dan teman teman terbaik saya untuk menikmati hidup kami,
masa muda kami, kesendirian kami
uang kami...
semua hal sudah saya rencanakan dari A sampai Z dengan mantap dan pasti
tapi sekali lagi Tuhan memang tahu waktuNya, tahu apa yang terbaik untuk saya lalui.
bukan rencana saya, melainkan rencana Nya

tanpa saya pernah berharap bahwa hal ini akan terjadi, dan ini terjadi...
saya kembali merasakan getaran itu,
getaran yang sudah lama pergi,
getaran yang bahkan hati saya percaya bahwa sebenarnya memang tidak ada rasa tulus disana
tidak lagi percaya bahwa rasa bahagia yang dia bawa memang ada
menentramkan jiwa saya yang kering dan tak lagi peduli.

dulu, sisa dan bekas dari rasa itu begitu sakit, menyakitkan jiwa dan raga saya
saya sampai tidak mau lagi membayangkan rasanya, apalagi merasakannya secara langsung
masih belum siap untuk menerima kegagalan dan luka itu kembali
tapi kini, tuhan kembali tanpa permisi membukakan anugerah akan rasa itu kepada saya,
tidak banyak yang saya harapkan,
saya hanya menginginkan bahwa rasa ini tulus dan kuat,
yang pada akhirnya akan berujung kebahagiaan hakiki untuk saya
tidak ada lagi kata luka, tidak ada lagi kata dendam, tidak ada lagi rasa ragu dan tidak percaya bahwa  rasa itu memang benar ada
saat saya menatap langit malam ini, saya hanya berharap ini memang benar dari Tuhan, Dia yang pilihkan untuk saya
Dia yang kembali menumbuhkannya untuk saya
semoga kali ini bukan lagi sebuah pembelajaran melainkan sebuah ujung dan sekaligus awal yang baru,
semoga kali ini satu lagi puzzle saya, telah saya temukan untuk melengkapi kebahagiaan dalam hidup ini

Wallahu Alam bissawab, Hanya Tuhan yang tahu akan indahnya rasa ini.