Tuesday, February 26, 2013

Saya akan merindukan kantor ini

"Saya akan merindukan kantor ini dan semua orang orangnya..."

Kalau saya melihat lima tahun kebelakang
belum genap lima tahun sih sebenarnya..
tidak hanya ilmu yang saya dapatkan disini, 
tetapi boleh dibilang saya menemukan keluarga kedua disini dan  teman teman terbaik 
banyak kenangan indah dalam perjalanan hidup saya yang saya peroleh  selama saya berada di PT. Holcim Indonesia Tbk


Foto ini diambil pada tahun 2010
Me and my Brand Activation Team - Distributor Forum Bali 2010
My first project with my Brand Activation Team for Distributor Forum 


Nah kalau yang ini memang kelihatan sekali kurang kerjaan
Me and my girls on Brand Development team 2013
actually This is what i love for being part of this family...gak semua orang bisa melakukan hal seaneh ini dengan rekan kerjanya bukan 

Me, Kak Nina, Lisna, Dika, irma & Mba Dea - PLUSH Production 2013
* Final Presentation on our New TVC at PLUSH PICTURE Production, and here we met Dika one of our colleague who now working in Unilever


Me and Group Marketing & Branding team - Bali 2012
This picture was taken last year on Tanjung Benoa Bali
as you can see here, we all ready for the sea walker trip, 
walaupun saya tidak bisa berenang, saya tetap nekad untuk ikutan

Me and Group Marketing & Branding Team - Bali 2013
 after all day spend our time in Tanjung Benoa for Water Sport

Me and My Graduate Development Batch 4 Girls - Narogong 2008
This picture taken on end of 2008, reminds me of my first family in Holcim Indonesia - My GDP Girls

Nah ini yang namanya coba coba kostum, kali ini kostum yang kami coba kostum bajak laut
lengkap dengan topi, kait dan ikat mata khas bajak lautnya
liat saya berada ditengah disuruh bergaya teraniaya (so not me) hahha,

Me, Eben, Steva & My Brother Henry Vienayoko - Jakarta 2011
Special for Babeh HV, Thank You for the shared knowledge yah beh...see u on top my mentor
tak sabar untuk ketemu diarea TB simatupang hahhaa


Nah kalau yang ini diambil di akhir tahun 2011 pada saat acara launch Sales Force (SFDC) 
event yang saya gawangi ini bertempat di kantor customer care Narogong 
dan taaddaaa...Finally after long day of preparation, now its launched SFDC System on Customer Care and here you go the heroes picture


My Lovely GDP Team - PIM 2009
This picture was taken on end 2009 on Pondok Indah Mall, surely after  we receive our Lebaran Bonus hahahha

Group Marketing & Branding Team - Jakarta 2012
Ramadhan 2012, just two days after Iam back from Penang, miss them alot

"Seratus Retailer Paling Aksi " Gala dinner - Singapore 2012
once again GMB team does make great event, this time placed in Sentosa Island Singapore 

Girls and Me at Hardrock Hotel - Singapore 2012
This picture was taken a moment before we went to join SEARSI RACING TEAM  in Singapore, 
i wear blue cardigans due to high intencity of  sunlight  hehe

CEO Award - 2010
Our first CEO Award event in Segarra Ancol, me and Dika become one of the backstage crew 
and prepare everything there. deg deg serrr


Me and My girls - Jimbaran 2012 lets eat our dinner 

Holcim Indonesia New Campaign "Holcim more than cement, more understanding" - 2013
My project for our New Campaign, conduct Internal launching..alhamdullilah eventought its lil bit mess up in the beginning, its ended smooth and success

ATMI Launching - 2012

Me & My Brand Development  girls - 2013
Ini dia my great team on Brand Development, You girls will always be my Family and youre the bestlah vokoknyaa

New Campaign Launching " Behind More than Cement Solution, There's Us" - 2013

Me and Kak Nina - Singapore 2012- she just One of great Bos I adore..

Group Marketing and Branding End Year Meeting - Bali 2012

Colorful us - jamsostek office 2013 -look at us...we're so fresh aren't we?

Me and my neighbour Tyas - 2013

Tuesday, February 19, 2013

Have you seen our latest TV Commercial in your favourite TV Channel? Dont miss it yaa

Tiga Puluh Lima Tahun yang lalu

Tiga puluh lima tahun yang lalu



Jakarta, 8 February 2013
Kurekatkan jari jariku di jemari nya.
kami berdansa di pesta ini.
pesta pernikahan kami
aku letakkan kepalaku dibahunya..
rasanya masih sama
lagu linger dari cranberries yang dipilhkan Yana mengalun mengiringi langkah kaki kami yang sudah tidak sekokoh dulu lagi.
sungguh indah..aku masih tersenyum tak percaya


Aku menyebutnya tertunda..
karena memang begitu adanya
takdir telah membawa kami kembali bersama
tak pernah kami rencanakan
tak pernah lagi kami pikirkan
sekalipun di mimpi terdalam kami.

walau kami tak lagi muda
walau kami kini tak lagi belia.
kusentuh wajahnya dengan jari jariku
masih sama, hanya saja tidak lagi muda
dia tersenyum dan mencium tanganku yang menyentuh wajahnya.
dia tertawa ..sama seperti aku yang seolah tak percaya, tampak rona haru diujung matanya
dia meneteskan air mata
takdir telah kembali menyatukan kami

Jakarta, 29 January 2013
Tepat tujuh tahun yang lalu aku kehilangan mas Pram, lelaki yang kucintai
lelaki yang kunikahi
lelaki yang menjadi ayah terhebat bagi kedua putri kami
dia meninggalkanku dalam ketenangan dan kedamaian
sungguh aku ikhlas membiarkan dia pergi
sungguh aku rela dia bahagia disana
tak kuasa lagi aku mendengar rintihannya yang pilu,
tubuhnya habis dimakan penyakit itu..
walau mas Pram selalu tersenyum kepada kami
aku tahu dia menahan sakit yang luar biasa
Mas Pram dia imamku, dia cinta dalam hidupku..
aku bertemu dengannya tak kurang dari 32 tahun yang lalu
di bangku kuliah, dia datang membawa cinta dan kedamaian untukku
saat itu aku hanya anak daerah yang kesepian
hatiku hancur karena aku mencintai orang yang harus aku tinggalkan
tapi kehadiran Mas Pram yang merupakan kakak kelasku mengganti semua rasa itu
hingga aku yakin bahwa memang dia yang tuhan pilihkan untukku.
Bahtera yang kami arungipun penuh ridho dari Ilahi
kami dikaruniai Yana dan Yani yang sangat cantik, merekalah yang menjadi bidadari dalam hidupku
kini, disini aku duduk sendiri..
dirumah yang besar ini, hanya ada aku Yana dan  ibuku yang sudah sangat tua
Aku kembali melipat kain pemberian Mas Rama, aku sedang mempersiapkan pernikahanku...
kali ini kucoba menutup kenangan tentang mas Pram
aku memeluk erat fotonya, air mataku menetes. aku hanya ingin kembali menikmati kebahagiaan itu mas...
maafkan aku, aku akan selalu mencintaimu suamiku...

Palembang 2 September 2012.
"Papa..ada telepon dari tante Ayu, ini pa..."
Tantra memberikan handphone itu ke ayahnya
" Ya halo.." suara mas Rama sangat lemah, terdengar kesedihan yang mendalam di suara itu.
" Mas, saya turut berduka cita...atas meninggalnya Mba Ratri. Mas yang kuat ya..." aku pun tak kuasa menahan tangis
Mba Ratri sudah seperti kakakku sendiri, "Yang kuat ya mas..." terdengar dikejauhan mas Rama menangis, aku tahu pasti rasa itu
rasa ketika orang yang sangat kau cintai pergi tak kembali.
"Iya, Ayu..terima kasih ya..doakan saya dan anak anak kuat menghadapi cobaan ini, kamu tahu kan..kami sangat mencintai Ratri" terdengar di kejauhan Mas Rama menangis.
Mba Ratri, istri mas Rama sudah 4 bulan ini dirawat di RS Mt. Elizabeth Singapore, kondisinya semakin menurun dari waktu ke waktu
aku selalu menanyakan kabar mereka ke putra bungsu mas Rama.
hingga tiga hari yang lalu aku mendengar mba Ratri telah pergi ke haribaan Ilahi.
aku mencoba menghubungi Mas Rama, tidak berhasil..
Baru hari ini aku berhasil menghubungi keluarga mereka.


Palembang, December 2013
" Sungguh pa, kami tidak keberatan...kami tahu papa tidak lagi muda, begitupun tante Ayu."
" Tapi tidak ada salahnya papa menikah lagi, demi ada yang mengurus dan menemani papa di hari tua kelak"
" sungguh aku dan adik adik ikhlas pa.."
Dina memeluk papanya, tampak Rama memikirkan kembali perkataan anak anaknya,
malam ini anak anaknya datang kerumah Mas Rama
"Tantra pun ikhlas pa, kami sudah tahu tante ayu sejak kecil..kamipun sudah tahu bahwa hanya tante Ayu yang mungkin
akan bisa menjadi pendamping terbaik bagi papa setelah kepergian mama."
Rama beranjak dari tempat duduknya. "Papa tidak tahu lagi apa yang harus papa lakukan, papa sudah tua..."
dia memandang ketiga buah hatinya yang berdiri dibelakangnya.
Rama kembali memandang lapangan hijau yang terbentang dihalaman rumah mereka.
"Akan papa pikirkan, papapun sekarang tidak tahu harus bagaimana..papa tahu kalian bermaksud baik, tapi papa malu.
  malu pada kalian, malu pada Allah, malu pada cucu cucu papa.."
"Apa kata orang, kakeknya menikah lagi...papa malu nak"
Dina menghampiri ayahnya, "Pa aku rasa inilah yang terbaik untuk papa, kami ikhlas dan kami yakin begitu pula mama disurga"
Kami ingin papa bahagia lagi
Dina memeluk ayahnya, Di usia senjanya ayahnya terlihat sangat rapuh
"Papa orang baik, papa berhak untuk bahagia lagi.."

Jakarta, 8 February 2013
"Mama, rombongan om Rama sudah datang..."
Yana berteriak setelah melihat kearah jendela.
dia memberikan isyarat kepada seisi rumah bahwa rombongan besan telah datang.
aku hanya diam duduk disini, hanya bisa menatap dari kejauhan.
aku masih tak percaya..air mataku hampir saja kembali menetes. aku menatap ibuku.
dia tahu apa yang terjadi antara aku dan Rama lebih dari tiga puluh tahun yang lalu.
"Nak, Allah telah menunjukkan kekuasaannya..berbahagialah"
Aku kembali mengintip keluar jendela..tampak disana Mas Rama yang tak lagi muda
dia turun dari mobilnya.. tampak canggung. tapi bagiku dia masih Rama yang dulu
Rama yang aku cintai ketika aku masih remaja
dia cinta pertamaku..
Dia masih Rama ku yang kutemui dibangku SMA
Kini diusia kami yang sudah senja ini, kami kembali bertemu
kali ini dalam ikatan pernikahan yang tidak pernah kami impikan lagi.
satu satu seserahan yang dibawa mas Rama dan anak anaknya memasuki rumahku,
terdengar di kejauhan suara gelak tawa dan keakraban antara anak anakku dan anak anak mas Rama
sungguh indah..bagaimana Tuhan menautkan apa yang pernah terpisah selama puluhan tahun
hilang, tumbuh dan berganti menjadi sebuah cinta yang baru...cinta yang murni



Sesaat mas Rama selesai mengucapkan ijab kabulnya didepan penghulu,
dia menatapku ..masih terlihat jelas ada rasa tidak percaya diwajahnya...
kami kembali bersama setelah melewati manis dan pahitnya cinta yang lain, cinta yang tidak kalah suci
cinta yang mengajarkan kami kedewasaan
Dia menggandeng tanganku...berjalan melewati keluarga kami,
terdengar riuh sorakan keluarga yang memberikan selamat dan menggoda kami
kami memang tidak lagi muda..
kami memang tidak lagi duduk di bangku SMA
tapi disini kami akan memulai kisah kami yang sempat tertunda...
kami melangkahkan kaki di panggung ini, kami berdansa sepeti 35 tahun yang lalu.

teruntuk Pakde Rama & Bude Ayu..
"Endless Love"

Monday, February 11, 2013

Disudut Penantian

Disudut penantian

Pandanganku terhenti tatkala aku melihat wanita tua itu

dia duduk sendiri disudut jendela,
dia memilih kursi yang tepat gumamku dalam hati
matanya nanar, dia hanya memandang laut yang sore itu tampak kelabu
diam...
dalam..
banyak rasa dan emosi yang lepas disana,
aneh..tapi aku mampu melihatnya



sesekali dia menghisap rokoknya
rokok tua yang sudah usang, terlihat dari warnanya yang lebih mirip cerutu
dia menghela nafas sesekali..
tampak kecewa sekaligus tak putus asa.

kuperhatikan dengan seksama raut wajahnya
tempaan hidup yang cukup dramatis tampak sekali membingkai kerutan kerutan di wajah itu
tubuhnya sangat tua, sangat lelah

aku tidak lagi memperhatikan lawan bicaraku yang sedari tadi tidak menyadari pandanganku
kepada wanita tua itu.
kembali kuperhatikan dia..
perhiasannya sungguh lengkap..
sudah kuno memang, tapi tampak banyak cerita yang tersimpan didalam perhiasan itu
usang..itu kata yang tepat untuk menjelaskan apa yang dipakai wanita tua itu.
tepatnya apa yang ada pada dirinya

ini kali pertamaku datang ke kedai ini,
akupun menghentikan langkahku disini, karena cuaca sangat dingin
beberapa kali aku meniup niup tanganku,
hangatnya secangkir kopi dan tungku yang tak jauh dariku
melengkapi titik nyaman yang aku rasakan sore ini

seorang pria tengah baya menghampiri kami,
dia menawarkan kami untuk mengisi kembali cangkir kopiku yang telah kosong
aku menganggukan kepala...
dia tampak menyadari, sepenuhnya perhatianku tertuju pada wanita tua disudut jendela itu,
mataku masih menari nari mencari tahu sesuatu dari dirinya

"dia disana setiap hari..."
pria tua itu tiba tiba saja, melontarkan kalimat itu, membuyarkan konsentrasiku terhadap wanita tadi
"hahh..apa?" ujarku setengah terkejut
" iya dia disana setiap hari, dia menunggu kekasihnya.."
pria itu menjelaskan santai sambil menungkan kembali kopi hangat ke cangkirku.
dia tampak paham sekali apa yang sedang menjadi perhatianku

"sudah sejak dua puluh tahun yang lalu dia disini" pria itu setengah berbisik kepadaku dan temanku
"oh ya, apa yang dia lakukan? setiap hari? disini? " ujarku
" iya, setiap hari..hampir tidak pernah absent.." pria itu kembali berbisik, dia tampak takut wanita itu menyadari perbincangan kecil kami.
di kejauhan tampak wanita itu menghisap dalam rokoknya.



"Menurut orang orang, dia menunggu kekasihnya. kekasihnya yang tidak pernah kembali.."
pria tua itu semakin membungkuk untuk berbisik kepadaku. bau alkohol yang pekat jelas tercium olehku. dia sungguh bau, aku tak tahan...

"apa yang terjadi dengan kekasihnya?" aku bertanya seraya meniup niup tanganku.
" Ditelan buih laut" ujarnya mengernyitkan dahi
" pria itu konon mati dalam perjalanan kembali ke sini, kapalnya karam..dan itu terjadi sekitar 21 tahun yang lalu.."

mataku kembali menatap wanita itu, dia masih tidak menyadari telah menjadi bahan obrolan kami sore itu,
tatapannya dalam, memang benar ia tampak menunggu sesorang untuk datang.
pandangannya kosong, tetapi penuh harapan...
terlihat jelas tubuhnya sudah lelah menunggu, tapi mungkin tak senada dengan hatinya yang tidak pernah menyerah.

"kau tahu, dia selalu meninggalkan sebuah nama di tissue kopinya..ALFRED"
pria tua itu berjalan pelan meninggalkan kami.


Sejam kemudian kami memutuskan untuk kembali kerumah, wanita itu masih duduk disana
menikmati secangkir kopi dan roti gandum miliknya.
Menu yang tidak berganti selama dua puluh tahun terakhir ini.
Dia masih menunggu pria itu..
Alfred-nya yang entah kini ada dimana..
aku kembali melemparkan pandanganku padanya
kali ini dari luar jendela..
semoga dia dapat menemui Alfred-nya
suatu hari nanti..


Home ...Again

This Small House of us
I call it HOME

We do love each other here
My Father, My Mom, Me, and two little sister of Mine
This is Home..where i belong
This is place where i belong

Here..
In this warmth..
We do our mistakes
We do our Argue
We do love each other
We do our second, third, hundred event Thousand of Chances given by Allah
We do our prayers
We do worship Allah

We do Sorrys
We do build our memories of love
We do our warmth hugs & kisses
We do family
We do LOVE..
 

We do believe, no matter how big is it, or how small is it..
we do believe wherever it might be..
we believe its not just a place..but its a MOMENT
moment of our life

..wherever you may go.
Always remember to bring back all this good and bad memories to place called HOME

^_^

Beruntung & Bersyukur


Saya sangat beruntung & bersyukur

Saya beruntung dikaruniai 2 orang adik cantik yang selalu ada di saat saya butuh mereka
Saya bersyukur dikaruniai 2 orang adik cantik yang selalu bisa menerima saya apa adanya
Saya bersyukur walaupun usia kami cukup jauh, rasa ini selalu dekat dengan mereka
Saya beruntung karena dengan hadirnya mereka, hidup saya tidak sendiri di dunia ini

Banyak  hal yang perlu saya syukuri dalam hidup saya
terutama dengan kehadiran kalian berdua
terkadang hanya cukup melihat wajah kalian, tidak jarang kalian menjadi jalan keluar dari masalah hidup saya,
menjadi teman terbaik untuk saya ganggu, tempat saya berbagi cerita cerita konyol hingga cerita sedih penuh makna, hanya dengan kalian berdua

Terima Kasih banyak Tuhan
Terima Kasih banyak adik adikku
Untuk cinta yang begitu besar
Untuk cinta yang begitu tulus
Untuk kehadiran kalian yang sejak aku kanak kanak selalu aku nantikan
Sehingga hidupku ramai, tidak sepi lagi...
Untuk canda tawa, dan Air mata
Untuk semua hal yang telah kalian bawa dalam hidup saya
Kalian begitu indah
Izinkanlah aku berterima Kasih dan bersyukur

Waktu terus berlalu, kalian dengan indahnya tumbuh dewasa
Saya sungguh bangga menyebut kalian Adik dan sekaligus  Sahabat terbaik saya
Semoga Allah senantiasa melindungi kalian
meridhoi semua langkah kaki kalian

Amin